Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Kamis, 14 Januari 2016

Jelutung


Jelutung(Dyera sp), tanaman yang belum banyak diketahui. Jelutung merupakan salah satu jenis tumbuhan pohon yang asli (indigenous species)dari lahan gambut sekarang mulai diminati petani karena getah (latex) hasil dari pohon ini mulai dicari dan diketahui mempunyai nilai ekonomis yang cukup baik.Penebangan hutan dan pemanfaatan kayu secara besar-besaran yang ada di kawasan hutan gambut. 
Tingginya permintaan getah dan kayu jelutung menunjukkan adanya peluang bagi petani yang bermukim di kawasan lahan gambut untuk meningkatkan pendapatan.
Tumbuhan ini mempunyai tinggi 60 m dan dapat mencapai diameter batang hingga 260 cm. Bentuk batang silendris. Tajuk tipis dan jarang. Jelutung dibedakan antara jenis Dyerapolyphyla (jelutung darat) umum tumbuh di tanah gambut, sedangDyeracostulata (jelutungrawa) tumbuh di tanah mineral alluvialataulaterit. Lajuriapbatangsangatmelambatsemakintua. Rata-rata diameterbatang pada umur 17 tahun hanyamencapai 19 cm dan pada diameter115 cm laju pertambahan sangat lambat. Bibit siap tanam dari semai antara 8-14 bulan. 

Pertumbuhan tinggi (riap)  pada umur 2-4 tahun mencapai antara 40-90 cm. Pohon jenis initer masuk dilindungi. Getah jelutung baru bisa disadap, apabila diameter batang mencapai 20 cm atau idealnya antara 40-60 cm atau pada umur 10-15 tahun. Getah jelutung dapat dibuat untuk permenkaret, cat dasar beton, perekat kertas. 

Selain itu,kayunya dapat digunakan untuk bangunan dan alat rumah tangga.  Hasil getak untuk 1 pohohn antara 0,7 – 1,0 ons.  Harga getah (latex) jelutung sementara ini masih rendah antara Rp. 4.000 – 6.500/kg karena masih belum luas pemasarannya masih bersifat monopoli perorangan. Pada hal nilai getah jelutung 2-3 kali getah karet (para) biasanya.

1 komentar: